Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Di Balik Hijrah dan Hijab

Tentang Malang: Memoar yang Terus Terkenang

      Pagi hari, matari sudah nampak menampakan sinar kuning keeamasannya. Burung terdengar bercuit, tukang bubur membunyikan mangkok “ting ting ting” dan ibu-ibu kompleks sekitar kosku yang sibuk berbelanja depan tempat kosanku. Entah kenapa tiba-tiba aku merasakan sesak yang ada di dada. Pikiran lantas tertuju dengan beban tugas akhir yang harus aku selesaikan. Pun aku juga memikirkan Malang dan tetek bengeknya . Malang, sebuh kota yang tidak terlalu cukup luas dengan udara dingin yang menyelemuti di bulan-bulan mei hingga agustus. Jika dingin di bulan itu, artinya masa-masa penerimaan mahasiswa baru sudah dimulai. Malang memang terkenal dengan kota pelajar, karena banyak universitas yang bercokol disana. Barangkali setengah penduduk kota ini memang pelajar perantauan termasuk aku. Di kota ini aku menimbah ilmu barang tiga tahun lebih, yang artinya aku akan segera lulus. Kata lulus bergelayutan dalam pikiran ini, secara nisbi mendektekan sebuah rasa sedih dan senang. Sena